PEKANBARU– Gencarnya pihak Kepolisian dalam Menangkap dan Memenjarakan Masyarakat terkait dugaan Penyalahgunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) ditanggapi serius oleh Induk Organisasi Kepemudaan di Republik ini.
Adalah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Dewan Pengurus Daerah (DPD) I Provinsi Riau.

Bagi KNPI Provinsi Riau, sudah seharusnya Pihak Kepolisian benar-benar bekerja secara PRESISI- Prediktif, Responsibilitas, Transparansi dan BERKEADILAN. Apalagi pasca tragedi Tontonan Sandiwara Irjen Ferdy Sambo dkk, Kepercayaan Publik pada Lembaga Polri sudah sangat Merosot, Turun Drastis.
Masyarakat sudah Antipati bahkan Kecewa dengan Lembaga Polri. Sehingga tak salah muncul sikap Trauma dari Masyarakat dengan ulah Polisi-Polisi cap “Sambo” di Negeri ini.
Seperti yang terjadi di Wilayah Hukum Kepolisian Resor (Polres) Rokan Hilir (Rohil), yang diketahui kerap menangkapi Masyarakat yang Menyalurkan BBM sampai kepelosok daerah, yang SPBU-nya Jauh dari Jangkauan masyarakat setempat.

KNPI Riau Ingatkan Polres Rohil Bekerja secara PRESISI, Ketua Larshen Yunus: “Jangan Sembarang Tangkap! Mereka Hanya Menyalurkan BBM di Pelosok Daerah, di Negeri Rokan Hilir. Pengusaha SPBU tak sanggup Memenuhi Kebutuhan Masyarakat, maka dari itu!!! Muncul Upaya dan Usaha Halal yang wajar-wajar saja dari Masyarakat.
Bagi KNPI Riau, esensi dalam penegakan hukum harus difahami dan dicermati lagi. Hukum tidak sekedar menghukum seseorang, melainkan harus dilihat, apakah ada niat berbuat melawan hukum atau justru terbalik, hukum yang menyusahkan masyarakat.
“Kita semua sudah tahu, bahwa dampak dari kenaikan BBM ini sangat dirasakan masyarakat. Imbasnya, semua aspek akan naik. Proses penyaluran BBM juga masih banyak terkendala. Seperti di Kabupaten Rohil, yang Lokasi SPBU tidak sampai di pelosok daerah, sehingga memunculkan niat yang baik dari masyarakat untuk membantu menyalurkan, tentunya dengan berbagai upaya sambil usaha menghasilkan rezeki dalam mendistribusikan BBM tersebut” ujar Ketua KNPI Riau Larshen Yunus.
Alumni Sekolah Vokasi Mediator Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu juga mengajak pihak Kepolisian, agar kiranya bertindak sesuai Hati Nurani dan Akal Sehat. Jangan justru lebih dominan menggunakan Alat Negara untuk Menyengsarakan Rakyat.
“Tolong Kami Pak Kapolri, Lihatlah anak buah bapak didaerah ini. Masih banyak yang bersikap layaknya Malaikat Jibril, merasa tidak punya dosa, namun bekerja layaknya Petugas yang tidak punya aturan, sesuai dengan semangat PRESISI bapak Kapolri. Tangkap sana, Tangkap sini! Kenapa Mental seorang Aparat Penegak Hukum (APH) hanya berlandaskan itu Jenderal? Polisi itu Menganyomi, bukan justru membuat Susah Rakyat Miskin. Terkecuali memang kalau ada tindakan Kriminalitas, barulah Polisi bersikap tegas” harap Larshen Yunus.
Hingga berita ini diterbitkan, Senin (12/9/2022) DPD I KNPI Provinsi Riau akan segera Menyurati Bapak Kapolri, Irwasum dan Kadiv Propam Polri. Agar temuan-temuan seperti ini dijadikan Atensi bersama. Kehadiran Polisi harus menjadi Sahabat Masyarakat, bukan justru berubah menjadi Hantu yang membuat Gelisah, Takut bahkan Trauma bagi Masyarakat di Pelosok Negeri. (*)
Discussion about this post