PEKANBARU– Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Dewan Pengurus Daerah (DPD) Provinsi Riau Terpanggil untuk turut serta Membantu Masyarakat Pulau Mendol (Penyalai) yang terletak di salah satu Kecamatan terujung di Kabupaten Pelalawan, yakni Kecamatan Kuala Kampar.
Terlebih, rasa Keterpanggilan dan Keprihatinan mulai memuncak, tatkala mengingat ada salah satu Pemuda dari Pulau tersebut yang Meninggal Dunia, akibat ikut memperjuangkan Nasib Masyarakat Pulau Mendol dari Kehadiran Oligarki yang dibungkus dengan Aktivitas Perusahaan bernama PT Trisetia Usaha Mandiri (TUM).
Adalah Said Abu Supian SH alias SAS salah satu Pemuda yang sampai di Pulau Jawa, guna memperjuangkan Hengkangnya PT TUM dari Pulau Mendol. Almarhum SAS dan rombongan bertungkus lumus dengan ikhtiarnya, agar Perusahaan tersebut angkat kaki dari Pulau Mendol. Bagi Alumni Fakultas Hukum Universitas Islam Riau (UIR) itu, kehadiran PT TUM sangat berkontribusi bagi Kerusakan Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Pulau Mendol.

Atas dasar itu, DPD KNPI Provinsi Riau memantabkan diri untuk Membantu Perjuangan tersebut, melalui Bidang Hukum dan Advokasi Masyarakat, Induk Organisasi Kepemudaan itu langsung mengirim Berkas (Soft File dan Hard File) ke Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) Badan Pertanahan Nasional (BPN) di Jakarta.
Adapun berkas yang dikirim, yakni terkait dengan Sikap Pemuda Riau melalui Induk Organisasi KNPI. Bahwa dari rujukan hukum dan aspek manapun, PT TUM wajib angkat kaki dari Pulau Mendol, Pulau Kecil yang dikenal dengan istilah Penyalai tersebut.
Pola Pengiriman Berkas dilakukan melalui Jasa Ekspedisi dan Via Email Kementerian maupun Email Pribadi Wakil Menteri (Wamen) ATR/BPN, Raja Juli Antoni Ph.D
Menurut Ketua KNPI Provinsi Riau Larshen Yunus, selaku Putra Daerah Wamen Raja Juli Antoni berkewajiban untuk Hadir dan Berdiri Paling Depan dalam Memperjuangkan Nasib Masyarakat Riau, terutama yang berdomisili di Pulau Mendol, Kecamatan Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan.
Larshen Yunus: “Sebagai Putra Daerah, Wamen Raja Juli Antoni Wajib Bantu Selamatkan Pulau Mendol (Penyalai).
Bertempat di Ruang Tunggu Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Hari ini, Minggu (16/10/2022) Ketua KNPI Riau Larshen Yunus juga tegaskan, bahwa pihaknya mendukung penuh dilakukan Aksi Demonstrasi terkait Perjuangan dalam Mengusir PT TUM dari Pulau Mendol. Selain Izin Usaha Perkebunan (IUP) sudah dicabut, HGU PT TUM juga seharusnya ikut dicabut! dengan demikian, maka terpenuhi Syarat untuk Menutup dan atau Mengusir Perusahaan itu dari Pulau yang Luasannya hanya +-33 Ribu Hektar tersebut.
“Bagi kami, setelah dilakukan observasi yang mendalam, maka Sikap Pemuda Riau Jelas! yaitu Mengajak Wamen ATR/BPN Raja Juli Antoni untuk segera dan bergegas Mengusir PT TUM dari Pulau Mendol, sebelum terjadinya bencana yang tak diinginkan, yakni Tenggelamnya Pulau Penyalai dari keberadaannya saat ini” ujar Larshen Yunus.
Alumni Sekolah Vokasi Mediator Hukum dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu juga katakan, bahwa pihaknya dari DPD KNPI Provinsi Riau sudah lakukan Komunikasi ke beberapa instansi terkait, agar Pelaksanaan Aksi Demonstrasi besok dapat berjalan dengan baik dan Lancar, serta terkait Ikhwal, Nilai dan Substansi yang diperjuangkan segera Terealisasi dengan Cepat.
“Konflik Agraria di Pulau Mendol harusnya cepat ditangani. Karena di Pusat sana Putra Riau juga Memimpin. Wamen Raja Juli Antoni kami harapkan turun gunung selesaikan Persoalan ini. Tak banyak yang mau diharapkan dengan pihak Kantor Wilayah (Kanwil) ATR/BPN, apalagi Kepala Kanwilnya sedang dalam Pusaran Masalah Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Tolong Kami Pak Wamen!” harap Larshen Yunus, yang juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Dewan Pengurus Pusat (DPP) KNPI bidang Minyak dan Gas Bumi.
Hingga berita ini diterbitkan, Ketua KNPI Provinsi Riau beserta Jajarannya itu juga sampaikan Permasalahan tersebut keranah Politik. Karena diketahui Wamen Raja Juli Antoni adalah Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), maka untuk di Riau hal tersebut langsung disampaikan ke salah satu Pengurus Partainya, yakni ke Bendahara DPW PSI Provinsi Riau atas nama Yanto Nazareth.
“Tolong Kami Pak Yanto! Sampaikan juga keluhan ini sama Pak Wamen. PT TUM wajib angkat kaki dari Pulau Mendol. DPD KNPI Provinsi Riau Siap sedia Memfasilitasi Kehadiran Wamen ATR/BPN Raja Juli Antoni ke Pulau tersebut. Rakyat Bersatu Tak Bisa Dikalahkan!” akhir Larshen Yunus, menutup pernyataan persnya. (*)
Discussion about this post